Burung Gereja – Taksonomi, Morfologi, Habitat, Sebaran, Populasi & Keunikan


Burung gereja atau juga diketahui dengan nama burung pingai merupakan salah satu jenis burung pipit kecil. Nama latinnya adalah Passer domesticus dan termasuk ke dalam keluarga Passeridae.





Burung dengan tubuh mungil ini sering dijumpai dalam jumlah besar di sekeliling kota maupun pedesaan yang asri. Burung gereja tergolong burung liar yang paling jinak diantara jenis lainnya.






Taksonomi





Burung istimewa yang bahkan diperingati sebagai hari khusus diseluruh dunia (Hari Burung Gereja Sedunia) setiap 20 Maret ini diklasifikasikan sebagai berikut:





KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasAves
OrdoPasseriformes
SubordoPasseri
InfraordoPasserida
SuperfamiliPasseroidea
FamiliPasseridae
GeneraPasser, Petronia, Carpospiza, Montifringilla




Ciri & Morfologi





Burung gereja memiliki ukuran badan kecil. Hal ini pula lah yang menjadi salah satu argumentasi mengapa mereka sangat mudah dimangsa oleh predator. Panjang tubuhnya hanya sekitar 14 cm atau sebesar genggaman tangan orang sampaumur.





burung pingai




Tampilan bulunya didominasi oleh warna cokelat, namun jika diperhatikan secara cermat akan terlihat variasi bulu berwarna kelabu dan putih pada tubuhnya. Meski berukuran kecil, burung dengan gerakan gesit ini terlihat gempal dengan ekor pendek. Paruhnya berukuran kecil namun memperlihatkan kesan besar lengan berkuasa pada kepalanya.





Saat berpapasan dengan burung ini, terkadang kita tidak sadar dengan aroma khas yang dimiliki kawanan burung gereja. Tapi dikala menjumpai sarangnya, kita akan gampang mencium bacin tidak sedap yang keluar dari tubuhnya.





Reproduksi





Burung dengan nama latin Passer montanus ini masuk termasuk satwa yang memiliki sifat kawin lebih dari satu pasangan. Saat demam isu kawin tiba, kicauan burung-burung gereja akan terdengar lebih nyaring, lantang, dan intensitasnya meningkat.





Intensitas kicau yang meningkat tersebut dikerjakan penjantan semoga burung betina terpesona. Dalam satu hari, seekor burung betina mampu kawin dengan beberapa pejantan.





Kemampuan bertelurnya sekitar 5-6 butir. Telur-telur tersebut akan dierami oleh pejantan dan betina secara gotong royong. Proses pengeraman dijalankan dalam era waktu 2 minggu. Anakan burung gereja lalu akan diurus selama 15-20 hari oleh induknya sebelum dapat mencari makan sendiri.





Burung gereja yang siap kawin dan meningkat biak lazimnya memasuki usia 1 tahun. Untuk rata-rata usia hidupnya, secara umum dikuasai burung pipit kecil ini mampu hidup hingga usia 3 tahun.





Habitat & Sebaran





Burung gereja ialah salah satu burung yang mudah ditemukan. Mereka mendiami daerah pertanian, pemukiman penduduk, ataupun gudang yang dekat dengan sawah dan pepohonan.





burung gereja




Saat melakukan migrasi, burung ini akan hinggap pada bangunan yang tinggi. Zaman dahulu mereka juga sering terlihat menciptakan sarang di langit-langit bangunan renta mirip gereja, dimana dari sinilah masyarakat menyebutnya dengan nama burung gereja.





Awalnya burung pingai hanya mampu ditemui di benua Afrika, Eropa, dan Asia. Kemudian masyarakatbenua tersebut menjinjing dan menyeabrkannya ke Australia dan Amerika. Di Indonesia, burung ini sering ditemui di tempat Bali, Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.





Populasi





Populasi burung berbulu coklat ini sudah banyak menyusut. Sebuah observasi di Inggris menyebutkan populasi burung gereja ketika ini mengalami kemerosotan hingga 95%.





Faktor penyebabnya bermacam macam, meliputi faktor alami seperti disantap oleh pemangsanya. Selain itu, aspek polusi udara dan penggunaan pestisida yang berlebihan juga memperlihatkan bahaya kepada burung gereja.





Makanan





Tak jauh berlainan dengan burung kecil yang lain, burung pingai juga mengkonsumsi serangga dan biji-bijian. Saat mencari makan, burung gereja akan berkumpul bareng kelompoknya.





Letak perbedaannya ialah saat mencari makan bareng kelompoknya, burung ini akan mengeluarkan suara kicauan yang lucu. Mereka juga sering terlihat berebut makanan dengan teman-temannya ataupun golongan burung lainnya.





Fakta Unik





Meski burung gereja mudah dijumpai secara langsung, tetapi banyak orang yang belum tahu fakta menarik perihal mereka, antara lain:





Passer domesticus




1. Memiliki Hari Perayaan





Ada satu fakta mempesona ihwal burung ini bagi dunia internasional, ialah adanya hari khusus yang diperingati sebagai Hari Burung Gereja Sedunia. Hari tersebut ditetapkan pada tanggal 20 Maret dimana negawa permulaan yang mencetuskannya yakni India dan Perancis.





2. Hidup Berdampingan Dengan Manusia





Karena mempunyai habitat yang bersahabat dengan pemukiman, burung gereja pun sudah biasa dengan kehadiran insan. Sesekali mereka juga akan terbang masuk ke dalam rumah, bahkan ada juga yang menciptakan sarang di sekeliling pemukiman.





Masyarakat yang terganggu akan kehadirannya biasa mengusir burung ini dengan menaburkan kapur barus, karena burung gereja tidak senang dengan baunya.





3. Diduga Membawa Virus





Saat maraknyasebaran virus flu burung bertahun-tahun yang kemudian, burung pemakan biji-bijian ini dicurigai selaku pembawa virus tersebut. Namun belum ada observasi ilmiah untuk membuktikan dugaan ini.





4. Indikator Lingkungan Bersih





Seperti halnya capung, burung gereja juga sering dijadikan sebagai penanda tingkat polusi udara di suatu daerah. Jika burung ini banyak berkeliaran, maka mampu dikatakan lingkungan tersebut masih higienis.


Comments